Ass. wr. wb.
Pak Toto, anak saya laki-laki dengan berat 10 kg usia 9 bulan, kalau mau buang air kecil menangis. Ketika saya perhatikan sebelum keluar air pipisnya, penisnya menggelembung di ujungnya dan keluarnya juga sedikit-sedikit. Dokter menganjurkan sunat. Mohon infonya, apakah ada efek negatifnya jika disunat masih bayi?
Anak saya juga menderita alergi, terutama setiap pagi muncul batuk grok-grok, dan sudah 1 bulan ini tidak kunjung sembuh, sudah di-fisioterapi masih ada grok-grok-nya. Oleh dokter dianjurkan untuk ganti susu HA dan menghindari debu, kemudian batuk grok-grok-nya sudah agak kurang tapi masih muncul di pagi hari. Tapi sekarang malah buang air besarnya sering disertai lendir, apakah itu efek dari fisioterapi?
Mohon infonya, bagaimana cara menangani bayi alergi, adakah obat herba yang bagus untuk penyakit anak saya. Terima kasih untuk infonya.
Wassalam wr. wb.
Susan
ariesus06 at eramuslim.com
Jawaban
Waalaikumsalam. Wr.Wb
Ibu Ira Yth,
Gangguan ketika pipis bisa jadi karena kulit ujung penis (kulup) masih melekat kuat sehingga sulit untuk ditembus oleh air seni, terlebih bayi belum bisa mengejan untuk mendorong air seni tersebut, akibatnya terjadi penggelembungan di ujung kulit penis.
Khitan atau sirkumsisi memang merupakan solusi terbaik. Apakah khitan berbahaya bagi bayi? Ternyata tidak. Di luar negeri, banyak orang tua yang mengkhitankan anaknya pada saat bayi, atau bahkan ketika baru selesai melahirkan. Tentu, alasan mereka bukan lantaran mengikuti sunah Rasul melainkan untuk menjaga kebersihan dan terhindar dari HIV/AIDS bila sang bayi dewasa kelak.
Dari segi kesehatan, bila dikhitan, maka ujung kulit bersih dari sel-sel yang menjadi sarang penyakit baik yang terbawa sejak lahir maupun ketika dewasa. Berkurangnya keseluruhan permukaan kulit di penis berarti berkurangnya sel yang menjadi sasaran empuk HIV. Padahal, sel yang empuk menjadi sasaran HIV ini banyak sekali terdapat di kulit ujung penis yang dibuang bila seorang pria bersunat.
Bahkan, dari suatu penelitian, disimpulkan bahwa pria yang berkhitan akan terbebas dari serangan HIV kendati ia telah berhubungan seksual dengan wanita yang mengidap HIV positif. Selain itu, khitan juga bisa mencegah anak-anak dari kutil kelamin yang menjadi penyebab utama terjadinya kanker mulut rahim dan kanker anus.
Kutil kelamin merupakan salah satu jenis penyakit kelamin yang terjadi pada daerah penis di mana penyebabnya adalah virus yaitu Human papilloma virus (HPV). Jadi, sunah Rasul ini lebih banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia, khususnya kaum laki-laki.
Putra ibu memang mengalami alergi pada udara pagi. Untuk sementara waktu, sebaiknya menghindari udara pagi. Tapi, tidak ada salahnya bila matahari sudah muncul, anak ibu dijemur selama 15 menit. Hal ini sangat baik untuk menjaga dan merawat pertumbuhan tulang dan paru-paru. Suara grok-grok yang dikeluarkan merupakan manifestasi lendir yang berada di dalam paru-paru dan tidak bisa dikeluarkan. Insya Allah, dengan rajin berjemur, akan membantu mengatasi masalah pernafasan anak ibu tersebut.
Mengenai BAB-nya berlendir, saya kira bukan efek dari fisioterapi, tapi akibat pergantian susu. Karena tidak semua bayi memiliki kepekaan yang sama terhadap susu baru yang diberikan. Ada yang tidak terpengaruh sama sekali walau diganti dengan susu apapun, tapi ada yang mengalami cirit birit (diare) atau berlendir seperti yang dialami putra ibu.
Cobalah ibu berikan padanya madu, sebelum madunya dibuka kocok dulu sebanyak 150x. Caranya, madu 2 sendok teh dicampur dengan 1 kapsul herba Cosnicium (kapsulnya dibuka) lalu dicampur di dalam air hangat 150 cc dan diaduk hingga rata. Setelah agak dingin, baru disuapi ke bayi ibu setiap pagi. Ketika siang, berikan jus pepaya secukupnya.
Di samping itu, ada baiknya ibu juga menghindari makanan pedas, MSG, lemak, goreng-gorengan, daging, ayam boiler dan makan mie instant. Sebaliknya, ibu memperbanyak makan lalapan dan jus daun pepaya. Serta minum temulawak. Temulawak bisa diperoleh melalui tukang jamu gendong yang biasa dijual perbotol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar