Senin, Juli 10, 2006

Apa itu Diabetes Militus?


Paman saya di kampung menderita diabetes militus, bolehkah saya menanyakan tentang:

1. Apakah dibetes militus itu?
2. Apa gejala gejala-gejalanya?
3. Apa yang menyebabkan diabetes militus?
4. Obat dan terapi apa yang bisa dijalankan?

Atas perhatian dan jawabannya saya ucapkan jazakumullah khoiron katsiro.

Hikmatun Hasanah
hikmatun at eramuslim.com

Jawaban

Waalaikumsalam wr. wb.

Saudari Atun Yth.

Diabetes melitus (DM) di Indonesia dikenal dengan nama kencing manis. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah melebihi batas normal yang diakibatkan oleh tubuh yang kekurangan insulin baik yang bersifat absolut maupun relatif.

Yang dimaksud bersifat absolut adalah kadar insulin di dalam tubuh si penderita memang berada di bawah normal. Sedangkan yang dimaksud relatif di sini adalah kondisi kadar insulin masih tergolong normal tapi tidak efektif, sehingga menunjukkan gejala kekurangan insulin.

Di dalam tubuh, sel-sel memerlukan insulin agar gula yang ada di dalam darah dapat masuk ke dalam sel dan dipakai sebagai sumber energi. Bila jumlah insulin kurang, tentu saja gula tidak dapat diserap ke dalam sel dan tetap beredar di dalam darah. Akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi. Penderita yang mengalami keadaan ini disebut sebagai penderita DM tipe I.

Ada keadaan lain di mana jumlah insulin sebenarnya cukup, atau berkurang sedikit, tapi sel-sel tubuh tidak dapat memanfaatkannya secara baik. Keadaan ini disebut resistensi insulin. Penderita yang mengalami resistensi insulin dan atau defisiensi insulin relatif disebut sebagai penderita DM tipe II.

Selain kedua tipe tersebut, sesungguhnya masih ada tipe-tipe lain seperti diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan). Walaupun berbeda-beda tipe, para penderita ini memiliki kesamaan yaitu kadar gula yang tinggi dalam darah. Dari semua tipe DM yang ada, DM tipe II memiliki jumlah penderita terbanyak.

Ada beberapa gejala yang sangat dikenali sejak zaman dahulu kala dan dianggap sebagai keluhan yang khas yaitu banyak kencing (poliuria), banyak minum (polidipsia), banyak makan (polifagia) dan berat badan yang menurun dengan cepat.

Selain gejala-gejala di atas, masih banyak gejala (yang sebenarnya tidak spesifik) yang dihubungkan dengan penyakit kencing manis. Gejala-gejala itu misalnya sering bisulan, gatal-gatal pada kulit dan kemaluan, keputihan, cepat lelah, sering mengantuk, kesemutan dan lain-lain. Gejala-gejala ini memang berhubungan dengan penyakit kencing manis yang diderita.

Biasanya, bila seorang penderita DM mengalami gejala gatal-gatal, maka gatal-gatal tersebut sulit untuk disembuhkan sebelum kadar gulanya diturunkan pada posisi di bawah normal.

Ada orang yang memiliki faktor risiko tinggi untuk menderita DM, artinya dia mempunyai berbagai kondisi yang menempatkannya pada kemungkinan yang lebih besar untuk menderita kencing manis. Misalnya, usia lebih dari 45 tahun, riwayat keluarga menderita kencing manis, kegemukan, pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg, pernah mengalami kadar gula yang meningkat dan digolongkan dalam Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), kadar lemak darah yang buruk.

Ada beberapa cara untuk menurunkan kadar gula yang efektif adalah dengan melakukan puasa sunnah, baik itu puasa Senin Kamis atau puasa Nabi Daud. Puasa ini tidak hanya menetralisir racun dalam tubuh, tapi juga sekaligus merekonstruksi organ-organ dan sel-sel yang sudah rusak, termasuk memperbaiki kembali fungsi organ pankreas, tempat di mana insulin dibuat.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah olahraga teratur selama 30 menit setiap hari. Olahraga paling mudah dan murah, jalan kaki misalnya, sangat membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh, sehingga mencegah terjadinya pembekuan darah dalam pembuluh darah, yang tentunya sangat berbahaya jika hal ini terjadi.

Bila di kampung paman anda tersedia tumbuhan alami seperti brotowali, lidah buaya, mahoni, salam, sambiloto, mengkudu, asam dan kumis kucing, maka, tanaman obat itu bisa dijadikan obat DM. Bila ingin menggunakan lidah buaya bisa langsung dimakan dagingnya setelah dikupas lebih dahulu atau dibuat jus. Sedangkan tanaman yang lain, harus direbus, lalu diminum airnya. Bisa dicampur dua atau tiga tanaman sekaligus.

Untuk produk dari Herba Penawar Al-Wahidah (HPA) bisa menggunakan: Plantisol, Teh Herba dan Spirulina.

1 komentar:

Rini mengatakan...

Bagaiman kita tahu kalo kita mengidap DM itu...dan apabila ada prolem mengenai gatal-gatal pada vulva vagina apakah itu bisa divonis mengidap DM...trus apa bedanya DM dengan keputihan dan Seandainya DM itu apa bisa merusak vulva vagina sampai berkerut/ berkeriput...lalu apa DM itu menular