Selasa, Juni 20, 2006

Alergi Dingin atau Infeksi Hidung?


Assalamualaikum,

Bapak Toto yang terhormat,
Saya selama kurang lebih 2 tahun ini menderita pilek, bersin-bersin, mata sering merah dan sakit jika di pagi hari atau berada di ruang yang dingin. Saya sudah ke dokter kira-kira sudah ada 3 dokter yang saya kunjungi namun sampai hari ini belum juga sembuh.

Mohon bantuannya untuk mengatasi penyakit yang ada pada diri saya? Dokter tersebut mendeteksi kalau hidung saya terkena infeksi, dan waktu itu saya terus menjalani pengobatan namun setelah dinyatakan selesai dan obat yang saya minum habis, penyakit saya kambuh lagi. Karena berbagai obat dari dokter sudah pernah saya coba maka saat saya pengin mencoba obat herbal, kira-kira obat tersebut seperti apa? Dan bagaimana caranya supaya penyakit saya dapat sembuh?

Terima kasih atas bantuan dan bimbingannya, kurang lebihnya saya ucapkan terima kasih.

Toni Biantoro

Jawaban

Waalaikumsalam wr. wb.

Saudara Toni Yth.,

Pilek dikenal dengan istilah rhinitis. Bila dilihat dari lama berlangsungnya, rhinitis bisa berlangsung singkat atau lama dan bersifat menahun. Pada rhinitis yang berlangsung singkat, biasanya gejala muncul dengan cepat dan cepat pula hilangnya, baik hilang sendiri secara spontan atau hilang setelah diberi obat-obatan.

Pada pilek yang bersifat menahun, keluhan biasanya berlangsung lama, hilang timbul, tapi tidak hilang secara tuntas. Keadaan yang menahun ini biasanya lebih sulit diatasi, kadang-kadang dengan obat-obat sepertinya tidak menolong bahkan keluhan semakin berat dirasakan. Yang banyak dijumpai dan sering menimbulkan masalah dalam jangka waktu lama adalah rhinitis menahun.

Pada prinsipnya ada dua hal berbeda yang menyebabkan pilek, yaitu alergi dan bukan alergi. Pada pilek alergi, faktor kepekaan penderita merupakan kunci utama timbulnya keluhan ini. Kepekaan penderita terhadap suatu bahan, zat, makanan tertentu, dan udara dapat mencetuskan keluhan ini.

Sedangkan rhinitis yang non-alergi disebabkan adanya gangguan keseimbangan fungsi-fungsi saraf pada hidung. Artinya, permukaan dalam hidung mudah mengalami pembengkakan yang menimbulkan keluhan hidung tersumbat, memudahkan timbulnya rangsangan pada permukaannya dan keluarnya cairan yang berlebihan sehingga timbul pilek.

Bagaimana pilek alergi bisa muncul? Penyakit ini timbul apabila seseorang (pernah) kontak dengan suatu bahan/zat tertentu baik dengan cara dihirup, dimakan, kontak kulit maupun disuntikkan. Selang beberapa saat, tubuh akan mengadakan reaksi dengan jalan membentuk zat anti. Zat anti ini akan bereaksi dengan bahan tadi sehingga menimbulkan respon berlebihan atau alergi.

Pilek alergi umumnya bersifat menahun, gejala yang ditimbulkannya bersifat hilang timbul berupa bersin-bersin yang mengganggu, hidung terasa tersumbat, disertai keluar cairan encer dan bening. Keluhan ini berlangsung tiap kali penderita kontak dengan bahan yang menjadi penyebab alergi.

Sedangkan pileks yang diduga akibat gangguan pada saraf, secara prinsip, sampai sekarang belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Diduga terjadi ketidakseimbangan fungsi saraf, di mana keadaan ini juga disertai dengan beberapa faktor pencetus. Faktor-faktor pencetus yang telah diketahui antara lain keadaan fisik lingkungan (udara yang terlalu lembab, suhu udara yang dingin), faktor psikis (stres), gangguan hormonal, dan pemakaian obat-obatan seperti obat anti hipertensi. Gejala yang ditimbulkan hampir sama seperti pilek alergi, hanya saja saat dilakukan tes alergi hasilnya negatif.

Jika terjadi infeksi di hidung, biasanya tubuh merespon dengan rasa demam di tubuh. Artinya, antibodi yang ada di dalam tubuh sedang berupaya melawan penyebab infeksi tersebut. Sayangnya, anda tidak menyebutkan apakah badan anda terasa demam pula?

Biasanya, jika infeksi, dokter cenderung memberi obat antibiotik. Padahal, antibiotik ini sebenarnya bukan solusi yang tepat, karena selain hanya meredam gejala, juga sekaligus membunuh antibodi yang sedang bertarung melawan infeksi tersebut. Jadi, tidaklah mengherankan bila setelah obatnya habis, penyakitnya timbul kembali. Pemberian antibiotik yang kurang tepat justru merugikan diri si pasien karena dapat melemahkan daya tahan tubuh.

Hal lain yang bisa menyebabkan pilek menahun itu merupakan gejala dari sinusitis. Sinusitis selinstas memang mirip pilek.Sehingga banyak pasien yang tidak sadar bahwa dirinya tidak hanya menderita pilek, melainkan sinusitis. Karena salah satu penyebab sinusitis adalah pilek terutama pilek yang menahun.

Prosesnya, ketika pilek, hidung menjadi tersumbat. Sementara itu, di dalam sinus terdapat lubang drainase. jika sering pilek maka lubang drainase ini akan tertutup. Sehingga terjadi gangguan drainase yang bisa menyebabkan sinusitis.

Sinus sendiri adalah rongga atau ruang yang terdapat di sekitar hidung. Setiap manusia mempunyai empat pasang sinus, yakni sinus frontalis yang berada di dahi, sinus ethmoidalis yang terletak di antara hidung dan mata, sinus maksilaris yang terdapat di daerah pipi dan merupakan sinus terbesar. Dan yang terakhir adalah sinus sfenoidalis yang terletak di bawah otak.

Selain pilek, ada faktor lain yang terkait dengan hidung, sebagai penyebab sinusitis. Semisal polip di hidung, atau bengkoknya sekat rongga hidung, yang membagi hidung bagian kanan dan kiri. Bengkoknya rongga hidung ini bisa terjadi karena trauma ataupun kecelakaan. Ini bisa menyebabkan hidung tersumbat.

Seperti pilek, sinusitis pun ada yang berlangsung sebentar dan lama. Durasinya ada yang sampai tiga minggu lebih, namun bila sudah kronis bisa berlangsung bulanan hingga tahunan. Seseorang terkena sinusitis akut karena dia sering mengalami pilek yang akut. Bedanya dengan pilek biasa, gejala ditambah dengan adanya meriang, badan lesu dan demam. Gejala ini merupakan gejala secara sistemik luar. Secara lokal, seseorang merasakan nyeri di bagian sinusitis menyerang. Semisal nyeri di daerah pipi jika yang terkena adalah sinus maksilaris. Pipi tampak kemerahan. Selain itu juga muncul bengkak dan terasa sakit saat disenggol.

Jika yang terkena sinus frontalis, nyeri biasanya dirasakan di dahi. Sedangkan jika yang terkena adalah sinus ethmoidalis, nyeri akan terasa di bagian belakang dan antara mata, serta dahi.

Sementara gejala sinusitis kronis pada dasarnya mirip dengan akut, seperti nyeri di pipi atau tempat lain yang sakit. Hanya bila ditekan tidak sesakit sinusitis akut. Namun, kepala sering terasa sakit, batuk serta ada banyak lendir di tenggorokan. Karena sudah kronis dan iritasi, hidung pun jadi tersumbat. Sehingga lendir tersedot ke arah belakang. Bahkan tidak jarang lendir jatuh sendiri ke tenggorokan. Pada beberapa kasus bahkan terdapat nanah pada sinus sehingga memunculkan bau busuk.

Cara mengatasinya adalah dengan mendeteksi penyebabnya, lalu menghindari faktor penyebab tersebut. Olahraga di pagi hari yang teratur disertai latihan pernafasan dapat mengurangi keluhan.

Produk HPA untuk mengatasi masalah sinusitis adalah Coscinium Plus, Mengkudu dan Habbassauda.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

assalamualikum,

bapak toto yang terhormat,saya dean usia saya 19 tahun saya sudah dari kecil pilek dan tidak tahu kenapa ko sudah sebesar ini saya masih pilek.saya sudah periksa ke beberapa dokter katanya sih ini cuman pembengkakan di rongga hidung dan saya pun diberi obat oleh dokter tsb,tetapi obat itu cuma bersifat sementara dan sekarang saya mulai merasa kalo penyakit saya ini mulai menggangu aktivitas saya dan saya merasa malu kalo ketemu atau bicara sama orang lain. kalo sekolah saya sering ke air untuk membuang lendir yang ada di hidung saya tetapi entah kenapa ko lendirnya ada lagi dan seperti itu seterusnya,terkadang lendir itu cair tapi terkadang juga sebaliknya saya sangat sulit untuk bernapas dan lendir itu sering masuk sendiri ke paru2 sampe saya terkena tbc waktu itu. mohon bantuanya gimana agar saya cepat sembuh dan apa ada obat atau herbal yang dapat menyembuhkan penyakit saya? terimakasih.