Selasa, Juni 20, 2006

Antara Menikah dan Sumber Penghasilan


Asw. wr. wb.

Ibu anita yang saya hormati, saya ada beberapa pertanyaan, saya mohon bantuan atas masalah saya ini.

Usia saya 22 tahun, saya berasal dari daerah. sementara ini saya ada di Jakarta. Saya ke Jakarta untuk belajar perbaikan HP, tapi saat ini saya magang kerja di sebuah tempat service HP.

Di daerah saya menjalin hubungan dengan seorang gadis. Kami sudah berhubungan sejak Februari 2005, dan pada bulan agustus 2005 saya dan dia bertungangan. Sudah enam bulan saya tidak bertemu dia sejak saya ke Jakarta tapi selalu bertanya kabar melaui telepon.

Perlu ibu ketahui, sebelumnya tunangan saya itu bekerja sebagai baby sister jauh dari rumah. Tapi semenjak kepergian saya, saya melarang dia bekerja dan memintanya diam di rumah dan sebagai gantinya saya mengirimi dia uang untuk kebutuhan sehari-hari. Alasan saya melarang dia bekerja karena saya takut terjadi hal negatif atas dirinya, sebab selama ini ada beberapa temannya yang bekerja tapi jadinya malah nggak baik.

Ibu Anita yang baik.
Sebenarnya saya sebentar lagi pulang ke daerah saya berniat membuka usaha di daerah saya, saya juga ingin segera menikahi tunangan saya itu, sebab saya nggak mau hubungan saya itu menarik saya pada perbuatan dosa.

Namun ada beberapa hal yang membuat saya bingung. Saya bingung apakah harus menikah dulu kemudian buka usaha atau sebaliknya sebab saya takut nantinya usaha tidak dapat dijadikan sumber penghasilan yang bisa diandalkan.

Selain itu saya bingung bagaimana menghadapi orang tua saya, sebab walaupun mereka merestui pertunangan saya, tapi mereka selalu menekankan agar saya sukses dulu baru menikah.

Sebenarnya saya ingin menikah dan menjalankan usaha bersama isteri saya.

Ibu Anita, saya mohon ibu memberikan saya saran apa yang sebaiknya saya lakukan, sebab saya sendiri tidak tahu kenapa, selalu saja ada dorongan dari dalam diri saya untuk segera berkeluaraga. Tapi menghadapi kenyataan di atas membuat saya ragu dan bingung bagaimana pmecahannya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Edwin

Jawaban

Assalammu'alaikum wr. wb.

Saudara Edwin yang baik,

Nampaknya memang tidak mudah ya memilih apakah menikah dulu atau mendahulukan sukses dalam usaha. Apalagi di zaman sekarang di mana segalanya serba mahal, tentu membangun keluarga dengan perekonomian yang pas-pasan membuat hati jadi getir juga. Idealnya memang pernikahan dilakukan setelah hidup kita sukses dan orang tuapun mengharapkan dan demikian memang harapan orang tua.

Namun dalam pandangan Islam pernikahan tidaklah selalu harus mengutamakan kemapanan terlebih dahulu. Dan dalam kondisi pergaulan serta godaan besar yang dialami para pemuda saat ini maka menjaga kesucian dan kehormatan memang seharusnya lebih diprioritaskan dibandingkan alasan lainnya.

Menjaga kehormatan serta kesucian sangatlah ditekankan bagi para pemuda, karenanya banyak hadist maupun ayat-ayat dalam al-Qur'an yang menyinggung masalah tersebut. Islam menyadari beratnya godaan untuk mendekati zina, karenanya mulai dari adab pergaulan kepada lawan jenis, melakukan puasa sampai menganjurkan pada pernikahan dijadikan anjuran bagi pemuda untuk membentenginya.

Oleh karena itu ketika ada seorang pemuda miskin, sahabat Rasulullah, yang ingin menikah maka Rasulullahpun langsung memudahkan prosesnya meski pemuda itu hanya bermodalkan mahar sebuah cincin besi. Hal ini karena Allah menjamin bagi pemuda yang menjaga kesuciannya dengan menikah maka Allah juga akan memudahkan dan menambahkan rizkinya dan jaminan manakah yang lebih dapat dipercaya oleh orang beriman selain dari Tuhannya?

Berdasarkan semua itu maka dari sudut pandang Islam anda sudah tahu jawabannya, bahwa Islam mengutamkan pernikahan demi menjaga kesucian. Ketika anda bertanya dapatkah isteri menjadi teman perjuangan membangun perekonomian, maka hal ini akan tergantung karakter isteri anda.

Jika anda menikahi wanita sholehah, maka seharusnya ia bisa mendukung anda untuk berjuang membangun rumah tangga dari nol. Bukankah indah berjuang menggapai sukses dalam hidup bersama isteri yang kita cintai? Jika keraguan masih kuat anda rasakan maka lakukanlah sholat istikharoh agar dimudahkan oleh Allah kecenderungan hati untuk memilih. Wallahu'alambishshawab.

Wassalammu'alaikum wr. wb.

Rr. Anita W.

Tidak ada komentar: