Rabu, Juni 21, 2006

Perih Melihat Harapan Menikah dengan Orang Lain


Ass. wr. wb.

Ukhti Anita yang semoga selalu dilindungi Allah SWT. Ana akhwat 24 tahun. Saat ini dalam keadaan... ana tidak tahu pasti, patah hati atau apa namanya, yang pasti ada sedikit perih melihat harapan hati ana akhirnya menikah dengan orang lain. Ana mengaguminya karena kesolehannya. Ana mencoba menguatkan hati, mungkin dia bukan yang terbaik untuk ana, atau mungkin ana bukan yang terbaik untuknya. Dan saat ini ana ditanyakan oleh orang tua sepupu ana, menurut informasi dia baik, tidak pernah neko-neko dan sholatnya sangat dijaga. Keluarganya sangat menginginkan ana menikah dengannya, terutama ibunya. Masalahnya dia bekerja di bank.

Ana sebenarnya sudah sangat ingin menikah, apalagi saat ini ana sangat menyesali hati ana yang ternyata salah mengharapkan seseorang yang ternyata bukan jodoh ana. Afwan ya ukh' jika pertanyaaan ana terlalu banyak. Jazakumulloh khairan katsiran.

Wass. wr. wb.

Zahra

Jawaban

Assalammu'alaikum wr. wb.

Ukhti Zahra yang sholehah,

Tentu hati merasakan sakit ketika harapan terhadap seseorang harus pupus karena dia memilih orang lain untuk dinikahi.Tapi mengharapkan orang lain untuk menjadi jodoh kita menurut saya bukanlah hal yang salah apalagi jika memang ia orang sholeh, karenanya mengapa harus menyesali diri?

Meskipun harapan dan jodoh memang bukan hal yang selalu seiring sejalan. Yang penting anda sudah menunjukkan sikap berlapang dada ketika harapan tersebut bukanlah jodoh anda.

Alhamdulillah saat ini anda masih merasakan keinginan yang menggebu untuk menikah meski sempat patah hati (?) dan kesempatan hadir lagi di hadapan anda untuk memutuskan apakah mau diterima atau tidak. Artinya dunia terus berputar dan pilihan tetap hadir, hanya tinggal masalah SK dari yang di atas untuk menjadikannya jodoh anda atau bukan.

Namun dalam menentukan pilihan sebaiknya anda juga tak harus tergesa-gesa karena usia anda pun masih tergolong muda. Optimis mendapatkan pendamping yang sholeh, karenanya ketika ada pilihan perhatikan benar kesesuaiannya dengan nilai-nilai (terutama agama) yang anda yakini.

Telitilah dalam memilih dan hindari keputusan yang emosional, karena laki-laki tersebut yang akan menjadi pemimpin dalam kehidupan anda dan keridhoannya kelak menjadi kunci anda memasuki surga. Karenanya jika ukhti merasa ada sisi dirinya yang diragukan konsultasikanlah kepada Allah.Wallahu'alambishawab

Wassalammu'alikum wr. wb.

Rr. Anita W.

Tidak ada komentar: