Maka siapa yang kita benarkan wahai para kritikus, pengamat dan analis ahli sosial, ekonomi dan informasi, atas keputusan pemerintah Amerika yang dzalim dan lalim untuk membuat lapar rakyat dan menundukan mereka. Bahkan mantan presiden Amerika sendiri, Jimmy Carter telah mengecamnya dalam sebuah artikel yang dimuat di akhbar al khlij edisi 10279 – 15/05/2006, dengan judul “Apa Itu Kejahatan Terhadap Orang-orang Palestina?”. Seorang ahli tingkat internasional Robert Mali telah mengingatkan sikap pemerintah Amerika secara khusus dan Barat secara umum. Dia menyebut itu sebagai kedzaliman secara terang-terangan. Artikel Robert Mali ini juga dimuat di halaman yang sama dengan artikel Carter.
Sistem atau strategi membuat lapar bagi binatang buas, termasuk burung misalnya, adalah upaya untuk menjinakkan dan membuatnya tunduk kepada manusia sesuai apa yang dikehendaki dan dimaui. Adapun jika sistem dan strategi itu diberlakukan buat manusia, maka hal itu akan meningkatkan kearifan, kehalusan budi, kesantunan, keluwesan, kecerdasan, pandangan yang jauh dan menghilangkan tutup dari matanya untuk melihat musuh dari temannya. Hal itu apabila puasa (lapar) dilakukan dengan sukarela oleh jiwa dan sesuai dengan program rohani guna melatih diri dan membersihkan jiwa.
Namun apabila hal itu terjadi dengan cara biadab, liar dan tidak manusiawi seperti yang dipraktekan sekarang ini terhadap rakyat dan bangsa Palestina, yang kekang kendali pelaksanaannya dipegang pemerintah Amerika sesuai dengan rencana Zionis, maka hal itu justru mendatangkan buah yang berbeda dengan maksud tujuan pemerintah yang mengumandangkan demokrasi, kebebasan dan perang melawan terorisme tersebut. Bahkan pada hakikatnya itu adalah produk hakikat dan model bahaya bagi teorisme yang belum pernah kita saksikan sebelumnya.
Kajahatan yang terjadi hari ini terhadap hak rakyat Palestina, yang dipraktekan dengan cara kriminal paling kasar dan mengerikan dalam bentuk pembunuhan, penghancuran, pemusnahan, operasi pembunuhan terencana, pembasmian jiwa dan tekanan, dan itu terjadi setiap hari, setiap menit dan detik sepanjang masa, dengan tangan-tangan diborgol, dilucuti hingga kuku-kuku dan gigi, dijauhkan dari sekolah-sekolah, pos-pos, rumah sakit, jalan-jalan dan rumah-rumah, sumur-sumur mereka dicuri, air dan ladang mereka dikuras, termasuk air musiman dan situasi kemanusiaannya, semua itu masih menjadi protret dari sisa perjuangan dan puncak pengorbanan di tengah-tengah kondisi kepahlawanan yang mencapai (70%) sedang pemasukan individu menurun sampai rata-rata tinggal 2 dolar, bersamaan dengan membengkaknya tingkat kemiskinan, pengangguran dan tekanan jiwa. Siasat keji dengan membuat lapar rakyat ini justru akan mengganggalkan rencana kehendak Amerika. Hanya akan tersisa siapa yang tetap menghunus pedang untuk mendapatkan paha sapinya, mutiara tanahnya, susu kambingnya, hasil rajutan wanitanya, cangkul tetangganya, tembok sekolahnya, ranjang rumah sakitnya, kursi kantornya, rak dapurnya, hidangan makanannya, bahan bakar mobilnya, kehancuran masjidnya dan lonceng gerejanya. Dia akan tetap menghudus pedangnya karena dia tidak mampu menggunakan tangan yang telah dilucuti kuku-kukunya. Tak kan heran pemerintah Amerika apabila mendapati orang yang melanggar hukum anti smith. Karena penghentian penyetoran pajak kepada pemerintah Palestina dan mencegah sampainya bantuan kemanusiaan yang memberikan keuntungan kepada kebanyakan orang-orang yang tidak puas atas praktek-praktek setan mereka.
Semoga Allah meridhoimu wahai Abu Dzar. Perkataanmu membandingi bom atom yang diledakan 15 abad yang lalu. Sekiranya engkau hidup saat ini, pasti engkau telah dikurung di salah satu penjara Amerika sepanjang tahun, engkau disiksa oleh anak keturunan bangsamu dengan tuduhan melakukan provokasi dan mendukung terorisme. Cukuplah untuk mengecammu atas kejururan ungkapanmu dan penamaan dirimu dengan nama-nama yang mereka suka. Apa yang dibuat kaum Quraisy atas dirimu adalah akibat teriakanmu, yang tidak bisa dianalogikan dengan apa yang dialami anak cucumu di Gaza, Jenin, Nablus, Tulkarem dan bahkan sepanjang dunia hari ini, hanya karena menyebarkan pemikiran dan merenungkan ungkapanmu. (seto)
*) Artikel ini ditulis oleh Abdullah Syaikh Ali di harian Akhbar al Khalij Bahrain ediri 7 Juni 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar