Kamis, Agustus 03, 2006

Herba untuk Obesitas pada Anak


Assalamualaikum wr. wb.

Pak Toto, saya ingin menanyakan tentang herba yang cocok di konsumsi untuk anak yang dapat meningkatkan sistem imunitas atau kekebalan tubuhnya dan juga untuk meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan otaknya. Oh ya pak Toto, saya mempunyai anak usia 8 tahun dan usia 6 tahun. Yang usia 6 tahun laki-laki mempunyai berat badan 33 kg. Apakah sudah termasuk obesitas dan amankah mengkonsumsi produk HPH seperti Teh Asiatica? Demikianlah pertanyaan saya, terima kasih.

Wass. wr. wb.

Jdn

Jawaban

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Saudra Jdn Yth.,

Pada dasarnya, pembentukan kecerdasaan bagi anak dimulai sejak dalam kandungan. Sebab, pada waktu lahir pembentukan otak sebetulnya sudah sempurna. Penambahan jumlah sel saraf telah selesai pada saat kelahiran dan tak bertambah lagi.

Yang kemudian terjadi setelah kelahiran hanyalah pematangan fungsi sel saraf dan berkembangnya selubung saraf (mielen) yang disebut meilinisasi, yang berlangsung hingga anak berusia 4-5 tahun. Hal ini terkait erat dengan kecerdasan yang merupakan salah satu fase dari hasil akhir otak.

Insya Allah, herba untuk menambah stamina dan kecerdasan, bapak bisa memberikan kepada putra bapak Madu dan Omega 3 Kapsul. Cara mengonsumsinya, 2 kapsul Omega 3 dan Spirulina diminum pada pagi hari atau malam hari, 2 jam setelah makan atau sebelum tidur. Bila pada pagi hari, usahakan diminim sebelum sarapan.Sedangkan madu, sebaiknya satu sendok makan madu dicampur air hangat setengah gelas, diaduk hingga rata, diminum pagi dan malam sebelum tidur.

Anak gemuk memang terlihat lucu dan menggemaskan. Namun, gemuk ternyata tidak selalu berarti sehat, melainkan bisa juga sebagai indikasi adanya penyakit yang harus diperiksa sejak dini.

Anak yang gemuk bukan cuma sebab kesalahan memberi makan berlebihan, melainkan bisa juga sebagai sebuah kasus penyakit. Ada beberapa jenis penyakit (kelainan hormon dan gen) yang membuat tubuh anak gemuk abnormal, dan gemuknya kelihatan tidak sehat.
Dalam hal gemuk penyakit, tidak mudah mengoreksinya, karena memang ada yang salah dalam sistem hormonal atau gennya. Gemuk yang tak terkendali dengan diet, dan upaya membuang kalori ini, tergolong gemuk yang harus diterima apa adanya, dengan segenap risiko yang dibawanya.

Masalah anak gemuk, tidak hanya terdapat di negara-negara maju, di negara berkembang seperti Indonesia, di kota maupun di sebagian desa, semakin banyak ditemukan anak yang gemuk. Tidak selalu harus berasal dari keluarga kecukupan. Makan nasi melebihi porsi pun bisa saja bikin badan jadi luar biasa subur.

Gemuk sudah menjadi wabah di dunia. Dulu, negara-negara di Afrika banyak yang kelaparan. Sekarang, pusat-pusat pelangsingan tubuh sudah mulai banyak bermunculan di sana. Pola makan berlebih dan harga buah serta sayur-mayur lebih tinggi dari harga gorengan, gula, dan camilan, itulah yang menjadikan tubuh cenderung kelebihan kalori.

Anak-anak di negara maju, pilihan menunya-lah yang cenderung membuat mereka jadi kelebihan berat badan. Kita memahami, menu junk food kaya lemak, boros gula, dan garam, serta sangat tinggi kalori. Lidah anak zaman sekarang sudah terkondisikan dengan cita rasa gurih, manis, asin, dan serba berbumbu. Itu pula yang menggiring mereka tidak lagi begitu menyukai menu meja makan ibu.

Kegemukan sejak bayi tidak boleh terjadi, oleh karena pola dan ukuran sel-sel lemak tubuhnya sudah telanjur terbentuk salah. Selain jumlah sel-sel lemaknya terbentuk lebih banyak dari anak normal, ukurannya pun lebih besar. Itu maka, sebaiknya anak tidak gemuk sejak usia bayi. Gemuk yang sudah telanjur terbentuk, sukar mengempiskannya lagi, kecuali menerimanya saja sebagai bakat yang dibawanya sampai usia dewasa.

Susu sapi harus dituding sebagai salah satu penyebab lainnya. Kita tahu lemak dalam susu sapi lebih tinggi dari lemak ASI. Lemak susu sapi disiapkan untuk membangun tubuh anak sapi, bukan tubuh anak manusia. Maka masih tetap bijak jika ibu tetap hanya memilih ASI untuk bayi, daripada membiarkan menjadi gemuk oleh susu sapi nantinya.

Bolehkan mengonsumsi Teh Asiatica? Sebaiknya jangan, karena metabolisme anak dan orang dewasa berbeda. Sebaiknya, membatasi atau mengurangi porsi menu berlemak-berkolesterol, ditambah rutin latihan jasmani, lemak darahnya bisa turun menjadi normal.

Biasakan anak banyak gerak. Latihan jasmani bukan sekadar permainan, melainkan harus dimanfaatkan juga untuk membantu membangun tulang dan otot, selain membakar kelebihan kalori yang diperoleh dari makanan yang mungkin berlebih.

Semakin kurang bergerak, berolahraga, dan latihan jasmani, semakin besar kemungkinan menjadi gemuk, dan badan anak pun tidak bugar. Kurikulum olahraga di sekolah kita sangat kurang memadai. Semboyan hidup anak sekolah di negara maju, tiada hari tanpa olahraga.

Di sekolah-sekolah Singapura, misalnya, anak yang kelebihan berat badan diberi porsi olahraga yang lebih banyak dibanding anak yang tidak gemuk, agar berat badannya menyusut menjadi tidak gemuk lagi.

Tidak ada komentar: