Senin, September 04, 2006

Mencegah Toksoplasma


Assalamu'alaikum

Pak Toto yang baik, saya pernah mendengar begitu banyak khasiat Habbatassauda dan Virgin Coconut Oil. Saya ingin bertanya, apakah khasiat kedua obat tadi untuk wanita hamil dan janin yang dikandungnya?

Satu lagi, ini merupakan kehamilan pertama saya. Saya mohon tipsnya bagaimana gizi atau makanan-minuman apa yang sebaiknya dikonsumsi agar tetap bugar dan terhindar dari virus toksoplasma?

Dan apakah prolakta DHA benar dapat mencerdaskan anak?

Jazakaloh atas jawabannya,

Risna

Jawaban

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Saudari Risna Yth.

Pada hakekatnya, baik habba sauda dan VCO sangat baik bagi kesehatan pada umumnya. Namun, bagi wanita yang sedang hamil, sebaiknya dihindari dulu mengonsumsi kedua herba tersebut. Karena, yang dibutuhkan janin lebih terletak pada vitamin, mineral dan beberapa zat yang bisa mempercepat tumbuh kembang, terhindar dari berbagai macam penyakit dan perkembangan otak yang sebagaimana adanya.

Penyakit toksoplasma adalah penyakit yang diakibatkan oleh parasit toksoplasma gondii, yang dapat ditularkan oleh binatang peliharaan seperti kucing, anjing, burung, ikan, kelinci dan sebagainya. Tapi, parasit tersebut, ternyata tidak sebatas hewan peliharaan saja, bahkan juga ada di daging dan telur yang diolah setengah matang, sayur-sayuran atau buah-buahan yang tercemar tinja hewan peliharaan yang mengandung bibit parasit tersebut.

Toksoplasma sendiri, dalam bentuk tachizoit terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Tachizoit pun bisa bersarang di calon telur atau kelenjar susu sehingga tidak menutup kemungkinan telur dan air susu pun bisa tertular toksoplasma. Penularan juga bisa terjadi lewat transfusi darah atau transplantasi organ yang membawa kista toksoplasma. Cangkok jantung, ginjal, dan hati bisa menjadi ajang penularan toksoplasma.

Parasit toksoplasma kebanyakan berkembang biak dalam sel darah putih, jaringan parenkim, dan sel endotel dengan cara membelah diri. Setelah berkembang biak, parasit ini kemudian membentuk kista. Dalam bentuk inilah parasit akan berdiam diri di dalam jaringan saraf mata, otot jantung, alat pencernaan, dan lain sebagainya.

Pada saluran pencernaan hewan sebangsa kucing, toksoplasma bahkan mampu berkembang biak secara lengkap. Sebab itu bangsa kucing disebut induk semang difinitif. Pada kotoran kucing, toksoplasma ditemukan dalam bentuk telur. Dalam waktu 48 jam telur itu akan membelah menjadi bentuk-bentuk infektif yang berbahaya bagi manusia atau hewan lain jika tertelan melalui makanan atau minuman yang tercemar.

Dalam organ tubuh manusia, kista toksoplasma umumnya tidak bermasalah. Pengidap kista toksoplasma nyaris tidak mempunyai keluhan karena parasit toksoplasma tergolong oportunistik. Jika tubuh kuat, maka parasit yang diidap hanya diam tenang tidak menimbulkan gejala penyakit. Kista akan menimbulkan gejala sakit jika kondisi tubuh lemah, kekebalan tubuh menurun, kekurangan gizi, dan dalam keadaan stres. Kista pada jaringan tubuh dapat merusak organ.

Oleh karena itu, toksoplasma dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan umur, tidak terbatas pada wanita yang sedang hamil saja. Sebagian besar orang yang terinfeksi toksoplasma telah membentuk kekebalan tubuh sehingga parasit toksoplasma tidak berkembang dan terbungkus dalam kista yang terbentuk dari kerak perkapuran (kalsifikasi).

Pada orang dewasa toksoplasma biasanya menimbulkan gejala berupa rasa lelah, nyeri kepala, sakit tenggorokan, demam, pembesaran kelenjar getah bening termasuk hati serta limpa, maupun gangguan pada kulit. Pada penderita imunocompromise, misalnya penderita AIDS, kanker maupun transplantasi organ, akan cepat terlihat adanya gangguan sistem syaraf, encepalitis, pembesaran kelenjar limfa, gangguan mata, pendengaran, gangguan pernafasan serta gangguan jantung.

Namun, itu semua bukan gejala yang khas sehingga sulit untuk mengetahui adanya toksoplasma dalam tubuh seseorang hanya dari gejala yang ditimbulkannya sehingga banyak penderita maupun dokter mengabaikannya. Kondisi ini terjadi akibat adanya sistem kekebalan yang menekan tachizoit tetap berada dalam bentuk kista inaktif. Infeksi toksoplasma baru bisa dideteksi jika dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium melalui uji serologis (serum darah), yaitu dengan mendeteksi adanya antibodi khas antitoksoplasma. Seseorang dinyatakan terinfeksi toksoplasmosis jika dalam darahnya terdeteksi IgM dan IgA antitoksoplasma positif.

Beberapa hal untuk menghindari toksoplasma:

1. Jika anda mempunyai hewan peliharaan, sebisa mungkin bawalah ke dokter hewan untuk diperiksa apakah hewan tersebut terjangkit parasit toksplasma atau tidak?

2. Hindari mengonsumsi makanan yang dimasak setengah matang, baik itu daging, telur mie instant, ataupun sayur-sayuran.

3. Jika anda senang berkebun, gunakan sarung tangan. Hal ini untuk menjaga kontak lansung dengan tanah. Karena tanah merupakan tempat paling potensial bagi parasit toksplasma.

4. Gunting kuku tangan dan kaki secara teratur. Kebersihan tangan dan kaki sangat dianjur untuk menghindari berbagai kuman, bakteri dan parasit masuk melalui pintu kuku tersebut.

5. Cucilah sayur-sayuran dam buah-buahan sampai bersih betul sebelum dikonsumsi.

6. Rajin-rajinlah berolahraga dan perbanyak minum air putih.

7. Periksalah anda dan pasangan ke dokter ke spesialis penyakit dalam, lakukan tes darah untuk mengetahui bahwa anda benar-benar 'steril' dari parasit tersebut yang ditandai dengan IgM negatif dan IgG positif.

Mengenai DHA (Docosa Hexanoid Acid) pada Omega 3, memang betul bisa meningkatkan daya ingat dan merangsang otak dengan meningkatkan kinerja sistem motorik dan sensorik. Pada omega 3, DHA merupakan perpaduan dengan EPA (Eicosa Pentaenoic Acid) yang merupakan bahan nutrisi penting bagi tubuh tapi tubuh sendiri tidak dapat memproduksinya. Oleh karena itu, harus dikonsumsi dari luar. Minyak ikan yang kaya dengan EPA dan DHA adalah ikan Tenggiri Biru dari Lautan Artik Kutub Utara yang menjadi sumber Omega 3 produk HPA.

Tidak ada komentar: