Rabu, September 13, 2006

Dengan Mesin Waktu Kembali ke Masa Lampau, Benarkah?


Assalamu alaikum Wr. Wb.

Pak Ustadz, saya ingin menanyakan tentang fiksi ilmiah yang sering menayangkan bahwa manusia dapat kembali ke masa lampau sehingga dapat merubah sejarah yang sedang terjadi sekarang (dibantu dengan mesin waktu). Yang ingin saya tanyakan apakah ini tidak bertentangan dengan sunnatullah bahwa waktu yang merupakan makhluk Allah tidak akan kembali lagi, waktu hari ini akan berlalu diganti dengan waktu hari esok. Jadi bila kita tidak mengelola waktu sebaik mungkin kita akan merugi, karena waktu tidak dapat dimundurkan. Isi tayangan ini menurut saya dapat mempengaruhi akidah dari genarsi kita yang masih anak-anak.

Terima kasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Aman Abdullah
amn at eramuslim.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Namanya saja film khayalan, pasti isinya pun hanya khayalan semata. Perjalanan menembus waktu adalah sesuatu yang masih jauh dari kemungkinan. Bahkan menurut para ahli sains sendiri, hal itu tidak mungkin.Hayal perjalanan waktu biasanya dipoles dan dihias biar seolah-olah masuk akal dengan menggunakan teori relativits Einstain. Padahalpak Einstain sendiri pun masih baru sekedar berteori, belum lagi lagi yakin atas teorinya. Danteorinya itu sendiri sangat berbeda dengan hayalan perjalanan menembus waktu.

Jadi masih lebih tepat untuk disebut sebagai khayalan, ketimbang sebuah teori.

Nah, menurutteori si Einstain, bila seseorang bisa bergerak sangat cepat hingga mencapai kecepatan cahaya yang 300.000 km detik, secara teori orang itu akan mengalami kenisbian waktu. Dia akan mengalami waktu yang lebih lambat dari orang-orang yang diam di suatu tempat.

Tapi sekali lagi, ini baru asumsi sederhana saja, belum pernah bisa dibuktikan, apalagi menjadi suatu ilmu.

Sebab sejauh sain mengalami kemajuan hingga hari ini, belum ada satupun materi (benda) yang bisa bergerak secepat cahaya. Ketidak-mungkinan materi bergerak secepat cahaya justru sudah diyakini oleh kebanyakan para ahli. Sehingga boleh dibilang, teori relativitas Einstain sebenarnya telah gugur dengan sendirinya.

Apalagi khayal tentang manusia bisa menembus waktu dengan menggunakan mesin buatannya. Kalau pun ada kemungkinan penembusan waktu, setelah manusia bisa menciptakan selubung anti materi, sudah bisa dipastikan tidak mungkin bila mundur ke belakang.

Sebab khayalan Eisntain itu sendiri hanya bicara masalah kenisbian waktu yang dialami oleh seorang yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Di mana dia akan lebih muda ketimbang yang tidak bergerak. Orang mengenalnya dengan paradoks kembar.

Ilustrasinya, seandainya ada sepasang anak kembar dipisahkan, seorang menjadi astronot diterbangkan dengan roket berkecepatan tinggi menjelajahi galaksi dan kembali ke bumi, yang lain tinggal di bumi. Meskipun kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya, butuh 10 ribu tahun bagi astronot itu menjelajah galaksi dan kembali ke titik tertentu di bumi. Karena geraknya relatif tinggi, usia astronot itu lebih lama ketimbang orang lain yang tinggal di bumi. Astronot akan kembali ke bumi hanya lebih tua beberapa tahun dari waktu ia meluncur. Sementara itu, saudara kembarnya sudah lama meninggal.

Prediksi melambatnya waktu juga konon diuji lewat serangkaian percobaan menerbangkan jam-jam atomik mengelilingi bumi dengan pesawat jet.

Maka jika seseorang terbang dengan pesawat mengelilingi bumi ke arah timur, dia akan lebih muda 59 nanodetik ketimbang jika dia tetap berada di rumah. Rekor untuk tipe penjelajahan waktu ini konon dialami oleh kosmonot Rusia Sergei Krikalev. Ia kembali ke bumi setelah tinggal di stasiun antariksa Rusia Mir selama 748 hari. Usianya menjadi lebih muda memang. Tapi nyaris tidak ada artinya, sebab ternyata dia hanya lebih muda seperlima belas detik daripada jika ia tetap di bumi.

100% Khayal dan Mustahil

Maka khayalan tentang seorang pemuda masjid yang punya mesin waktu di salah satu ruang sekretariat masjid, kemudian bisa mengirim orang pergi ke masa lalu lalu kembali lagi, bahkan bisa saling berkomunikasi baik dengan suara dan gambar, 100% bohong besar, mustahil dan sayang sekali memang kalau difilmkan atas nama fim Islami. Sebab isinya sangat membodohi.

Ide tentang mesin waktu dahulu memang pernah ada, tapi tak lebih hanya sekedar cerita dongeng Cinderella atau Putri Salju. Hanya saja, kemasannya sedikit berbeda, karena ada sentuhan beraroma futuristik. Kemudian Hollywood punya peranan besar dalam menghidupkan dongeng perjalanan waktu, lewat beragam film khayalnya.

Buat mereka, mungkin atau tidak mungkin tidak penting, yang penting film itu bisa menampilkan adegan-adegan seru, yang intinya bisa menjaring penonton lebih banyak. Dan ujung-ujungnya hanya uang, tidak lebih.

Salah satu kerancuannya adalah bila seorang menggunakan mesin waktu, lalu pergi ke zaman nabi Adam, lalu dia membunuhnya, sehingga tidak ada sejarah manusia di dunia ini, apakah kita akan tiba-tiba hilang begitu saja?

Bahwa suatu hari manusia akan bisa menciptakan mesin waktu pun juga 100% bisa dipastikan kemustahilannya. Sebab kalau memang benar ada manusia yang bisa melintasi waktu, mengapa belum ada orang dari masa depan yang datang ke masa kita sekarang dan mengacak-acak dunia saat ini untuk perubahan di masa depan mereka?

Kalau di abad-abad mendatang akan ada manusia yang bisa melintasi waktu, seharusnya kita pun saat ini seharusnya sudah mengenal mesin waktu lewat kedatanganmanusia dari abad-abad mendatang. Dan nabi Adam pun seharusnya sudah kenal mesin waktu itu, sebab sudah bisa dipastikan manusia di masa kapan pun pasti 'tergoda' untuk pergi ke masa nabi Adam. Paling tidak sekedar untuk tahu awal mula sejarah manusia di bumi.

Tapi ternyata sampai hari ini kita tidak pernah mendengar datangnya manusia dari abad-abad mendatang. Dalam sejarah yang kita kenal pun tidak pernah disebutkan kedatangan manusia dari masa yang lain. Semua itu membuktikan bahwa mesin waktu itu 100% khayal saja.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

Tidak ada komentar: