Assalamu'alaikum, pak Toto
Langsung saja saya bertanya ya:
1. Kakak saya perempuan 45th, menderita PGK sekitar 1th ini karena menderita diabetes. Sejak awal ketahuan menderita PGK dia sudah harus menjalani Hemodialisis (HD) 2x 1 pekan. Sekarang ini dia menderita Tifus dan TB, obat untukTB (baru 3 hari dikonsumsi) membuat dia mual sehingga sementara dihentikan. Bahkan sempat disuruh dokter menjalani HD 3x 1 pekan.
Bagaimana mengatasinya? Takutnya kalau obat TB diteruskan dia mual lagi dan tidak mau makan.
Di penjelasan bapak tentang PGK sebelumnya, penderita PGK disuruh minum air putih yang banyak, padahal oleh dokter dia tidak boleh minum lebih dari 600ml dalam 24 jam, lalu bagaimana dong?
Apakah Herba yang dia konsumsi juga Malac dan rebusan Alac seperti yang bapak sebutkan sebelumnya?
2. Anak saya (perempuan 3 th) sering menderita gatal-gatal, awalnya seperti jerawat kecil kecil tetapi menyebar kebanyakan di tangan dan kaki.
Kadang di telapak dan dekat jari timbul seperti kutu air, namun lebih besar. Jadi kalau sedang timbul yang satu, yang lain tidak timbul, tapi pernah keduanya timbul. Sekarang ini timbul seperti bisul tapi bukan bisul, tetap seperti kutu air tetapi seperti ada nanah di dalamnya, dan kulit sekitarnya agak merah.
Dan kalau gatal suka dia garuk hingga lecet dan berdarah.
Sudah beberapa kali ke dokter tidak mempan, katanya mungkin reaksi alergi. Memang di lingkungan saya berkeliaran ayam dan kambing peliharaan warga sekitar, juga kadang ada kucing liar masuk rumah (dan selalu saya usir).
Akhirnya anak saya kalau ke luar rumah saya suruh pakai kaos kaki.
Untuk tambahan informasi, suami saya menderita asma (didapat ketika sudah berumur 17 th), dan kalau sedang kambuh juga kadang dia suka gatal-gatal, dan kalau batuk juga suka parah. Jadi ya terkadang dia konsumsi obat asma bebas (teosal), obat batuk (bisolvon tablet), kadang asmasoho dan inhaler (combivent).
Apakah asma dan gatal-gatal seperti itu bisa menurun?
Apakah ada herba yang bisa diminum anak saya? Sekarang ini dia saya beri suplemen 'stimuno'.
Juga untuk suami saya, herba apa yang bisa dia konsumsi?
Jazakumullah khairan, pak Toto
Istisyhad
nayla1 at eramuslim.com
Jawaban
Waalaikumsalam. Wr.Wb
Saudari Istisyad Yth,
1. Penyakit ginjal dapat bersifat akut (terjadi tiba-tiba) dan ada yang bersifat kronik (menahun) yang sering disebut dengan penyakit ginjal kronik (PGK). Penyebab PGK antara lain rusaknya pembuluh darah kapiler di ginjal akibat penyakit diabetes dan hipertensi, masuknya zat-zat beracun dalam tubuh serta adanya batu ginjal.
PGk timbul secara perlahan. Di awal timbulnya PGK tidak ada gejala spesifik yang dirasakan. Barulah setelah fungsi ginjal tinggal 25% dari normalnya, barulah penderita merasakan ketidaknyamanan dalam tubuhnya. Hal tersebut disebabkan menimbunnya zat-zat sampah dalam tubuh akibat kegagalan ginjal dalam menyaring darah.
PGk pada awal stadium masih bisa disembuhkan dengan pengobatan dan gaya hidup. Namun, pada stadium akhir ketika fungsi ginjal tinggal 15%, kerusakan yang terjadi pada ginjal bersifat permanen. Oleh karena itu diperlukan terapi dialisis untuk mengganti fungsi ginjal yang rusak. Semakin sering seseorang melakukan dialisis, mengindikasikan fungsi ginjalnya semakin menurun.
Pada dasarnya, dialisis hanya memperlambat kerusakan yang terjadi pada ginjal agar tidak semakin parah, dialisis tidak bertujuan untuk menyembuhkan. Sebenarnya ada terapi yang lebih baik dibanding HD yaitu CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis) yakni terapi pengganti ginjal yang memanfaatkan rongga perut (peritonium) untuk membersihkan darah dengan bantuan cairan pembersih darah (dialisat). Coba anda hubungi rumah sakit terdekat yang menyediakan terapi tersebut. Di samping itu, biaya terapi CAPD jauh lebih murah ketimbang HD. Mengenai obat TB, sebaiknya konsultasikan kembali kepada dokter yang bersangkutan mengingat kondisi kakak anda yang tidak boleh mengonsumsi obat sembarang.
Memang, penderita PGK harus membatasi konsumsi air minum, sebab ginjal yang sudah mengalami kerusakan akan sulit untuk melakukan pembentukan urin. Berbeda dengan ginjal normal yang bisa mengatur keseimbangan ke luar dan masuknya cairan dalam tubuh.
Alasan mengapa saya menganjurkan banyak minum, karena herba Malac bersifat diuretik yakni memperlancar air seni. Jadi, jika kekurangan cairan, tubuh akan mengalami dehidrasi.
Malac dan Alac bisa kakak anda konsumsi. Minum Malac (3x2), 3 kapsul Malac dibuka dan dicampur dengan air setengah gelas, diaduk hingga rata, lalu biarkan ampasnya mengendap, kemudian diminum tanpa ampas. Dosis bisa ditambah 1-2 kapsul bila stadiumnya sudah mencapai ambang kronis. Alac dimasukkan ke dalam 200cc air, direbus hingga mendidih. Setelah itu, disaring dan hanya air airnya yang diminum pagi dan malam hari.
Di samping itu, minum VCO, 1-2 sendok makan setiap hari selama 2-3 bulan. Yang perlu diingat, mengonsumsi herba, baik itu Malac, Alac dan VCO harus dilakukan 30 menit sebelum makan.
2. Kemungkinan besar anak anda mengalami alergi. Cara terbaik untuk mengatasi adalah mencari tahu penyebab alergi tersebut kemudian menghindarinya.
Coba anak anda mengonsumsi Coscinium Plus. Caranya, minum 1 kapsul pada pagi dan malam. Bila anak anda belum bisa minum kapsul secara langsung, kapsulnya bisa dibuka dan dicampur dengan air biasa atau susu setengah gelas. Minum Teh Herba, 1 uncang Teh Herba direbus di cangkir, lalu diminum ketika hangat. 1 uncang bisa dipakai pagi dan malam. Gatal-gatalnya bisa diolesi dengan Minyak Herba secara merata, setiap pagi dan malam.
Mengenai asma, ada yang mengatakan bahwa asma sifatnya menurun (faktor genetika) tapi asma pada dasarnya lebih bersifat karena alergi. Misalnya cuaca dingin, debu, tungau dan sebagainya.
Sebaiknya sumai anda banyak mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin D, di samping aktif membersihkan lingkungan rumah, seperti tungau debu. Kendaati sulit melaksanakan hal ini karena tungau debu ada di mana-mana dan tahan terhadap panas, tapi dengan menghilangkan tungaui debu itui dapat membantu memperbaiki kondisi sistem pernafasan secara signifikan.
Terapi lain yang mudah dilakukan adalah dengan olahraga, renang misalnya, diakui sangat bermanfaat bagi penderita asma karena bisa menguatkan otot-otot organ pernafasan, sehingga gejala asma bisa berkurang.
Untuk herba, bisa mengonsumsi Morinda (2x3), Mengkudu (2x3) dan Herba Tuju Angin (2x2). Ketiga herba tersebut diminum 30 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar