Rabu, Februari 07, 2007

Ayah Saya Percaya Perkataan Jin Penghuni Keris

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hampir 2 tahun yang lalu ada keluarga datang membawa 2 buah keris, yang katanya penghuninya muslim. Sampai sekarang orang tua saya (terutama ayah saya) percaya dengan perkataan jin yang ada di dalam keris itu.

Misalnya saja beberapa waktu lalu adik saya melamar kerja, dan jin tersebutt memberitahu ayah saya jika ingin adik saya diterima kerja maka harus mengeluarkan sejumlah uang (jutaan) untuk disumbangkan ke beberapa masjid. Karena ayah saya sangat percaya maka iapun sampai berhutang demi menuruti jin tersebut dan demi adik saya. Pada akhirnya adik saya tidak diterima kerja dan hutang ayah saya menumpuk.

Saya tahu percaya perkataan jin itu tidak benar, saya sudah berusaha memberitahu tapi tidak berhasil apakah ayah saya sudah dirasuki jin? Bagaimana cara menolongnya, karena saya merasakan sejak adanya keris itu keluarga kami tidak pernah tenang? Saya mohon sekali jawabannya. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Fina

Jawaban

Wa'alaikumsalaam wr. wb.

Saudari Fina, yang terjadi pada bapak anda bisa jadi bukan kemasukan jin, tapi ini merupakan keyakinan yang mendasar yang dimiliki oleh orangtua anda. Apalagi di masyarakat kita, bila jin itu mengaku jin muslim, maka sudah pasti dianggap benar. Ini menjadi satu pelajaran yang serius bagi masyarakat, dan untuk membentengi masyarakat dari hal-hal seperti ini memang tidak mudah. Apalagi yang mempercayai hal itu adalah orangtua, biasanya apapun masukan yang diberikan oleh anak, tidak begitu saja bisa diterima.

Tapi, harus tetap anda usahakan. Anda harus meyakinkan orangtua anda melalui cara lakukan pendekatan dan menyampaikan masukan yang benar dan baik. Yang menentukan sebuah hasil bukanlah manusia, dan juga bukan jin. Tetapi, semua adalah kehendak dan kuasa Allah SWT.

Jin tidak lebih hebat dari manusia. Jin disejajarkan dengan manusia di dalam Al-Quran hanya untuk beribadah. Artinya, manusia dan jin itu sejajar dalam posisinya untuk beribadah, sebagai makhluk dan bukan sebagai pencipta, juga bukan sesuatu yang harus ditaati dan dituruti.

Masalah kerja diterima atau tidak? Hal ini berkaitan dengan rezeki. Rezeki itu ghoib sifatnya, keghoiban itu tidak mungkin diketahui oleh siapapun termasuk jin. Dalam surat Al-Jin ayat 26-27 dinyatakan, hanya Allah yang mengetahui yang ghoib. Allah tidak menampakan keghoiban pada siapapun, kecuali yang Allah ridhoi yaitu Rasulullah.

Mengenai pengakuan jin, bahwa ia adalah jin muslim, menimbulkan tanda tanya bagi kita. Karena jin itu, seperti yang dikatakan Nabi saw., sifat dari setan dan jin adalah pendusta besar. Jadi dari mana kita bisa meyakini bahwa jin tersebut adalah jin muslim. Kecuali kita bisa mengetahui data-data yang otentik, tapi hal itu tidak mungkin. Kalau sekedar pengakuan, siapapun bisa mengaku muslim.

Kalau sekedar membaca syahadat atau membaca Al-Quran, itu juga bisa dilakukan oleh non muslim, jin pun sama. Kalaupun pengakuannya benar bahwa jin itu muslim, pasti jin itu bukan jin yang baik. Karena manusia dan jin telah dipisahkan kehidupannya, masing-masing bertanggungjawab kepada Allah SWT. Jadi keduanya tidak boleh masuk ke dunianya masing-masing.

Dalam surat Al-Jin ayat 6 menyatakan, bahwa sesungguhnya sebagian manusia bekerjasama dengan sebagian jin, itu menambah kesesatan. Padahal antara manusia dengan jin tertutup kerjasamanya. Untuk kita anda harus menjelaskan hal ini kepada orangtua anda. Jangan lupa, merubah keyakinan seseorang, sama artinya merubah hati orang. Merubah hati sangat tidak mudah, karena hati kita bukan kita yang punya. Nabi saw mengatakan, bahwa hati manusia itu sesungguhnya ada di antara jari-jari Allah, artinya hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati manusia.

Tidak ada yang gratis pada dunia setan, kalaupun sekarang jin itu memberikan bantuan. Kita khawatir suatu saat nanti, jin itu akan meminta upah. Wallahualam.

Tidak ada komentar: