Rabu, Oktober 04, 2006

Situs Penyedia Hadits


Assalamu 'alaikum wr. wb.

Ustadz, saya seorang web programmer. Saya ingin membuat semacam katalog hadits online, sehingga semua orang bisa membaca hadits melalui internet. Saya kira situs ini akan memberikan manfaat bagi yang mengaksesnya. Akan tetapi dalam benak saya terdapat kekhawatiran saat melihat adanya perbedaan pendapat ulama yang didasarkan hadits tertentu. Saya takut adanya situs ini malah menyebabkan perpecahan.
Menurut ustadz apa yang harus saya lakukan?

Nanang Joko Susanto
pencerah_jiwa at eramuslim.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hebat!!!, itulah komentar kami saat membaca ide anda. Sebaiknya anda teruskan ide itu, sebab sampai saat ini rasanya kita belum punya situs yang menyediakan hadits-hadits nabi SAW dalam bahasa Arab dan dilengkapi dengan terjemahannya.

Yang ada hanyalah situs asing berbahasa Arab yang memuat hadits-hadits yang termaktub dalam 9 kitab hadits utama (kutubut-tis'ah), sayangnya buat para pembaca yang tidak paham bahasa Arab,memanfaatkan tidak maksimal.

Seandainya anda punya niat ke arah pendirian situs hadits dan juga serius, maka yang paling utama harus dipastikan adalah:

  1. Teks hadits dalam bahasa Arabnya harus dipastikan ada. Sebab nabi SAW bersabda bukan dengan bahasa Indonesia, tetapi dengan bahasa Arab. Tanpa adanya teks aslinya, kita akan kesulitan mencari hadits.
  2. Teks terjemahannya pun harus ada juga, sebab kalau hanya teks bahasa Arabnya saja, maka manfaatnya buat umat Islam di Indonesia menjadi berkurang.
  3. Rujukan kitab haditsnya harus ditetapkan, sebab sistem online sifatnya hanya membantu secara database saja, sedangkan yang namanya hadits itu harus merujuk ke kitab hadits aslinya, karena yang jadi ukuran memang itu. Misalnya, ketika kita mencari suatu hadits, bila hadits itu ditemukan, selain terdapat matan, sanad dan terjemah, juga diberi keterangan bahwa hadits ini terdapat kitab hadits mana saja, nomor berapa dan pada halaman berapa, termasuk pihak percetakan kitab dan tahun terbitnya. Syukur kalau bisa kitab aslinya itu dibuat dalam bentuk e-book (pdf) dan langsung bisa diklik dan membuka pada halaman yang dimaksud. Di mana disain layout e-book hadits itu bisa sama persis dengan hardcopy aslinya. Terus terang, software hadits yang ada seperti ini belum pernah kami temukan. Yang ada semuanya masih sangat tertinggal.
  4. Sistematika pembuatan databasenya perlu dirancang sebaik mungkin, agar mudah dilakukan penelusuran, baik berdasarkan potongan kata pada matan hadits, perawi, shahabat, tema hadits, dan juga berdasarkan kekuatan riwayatnya.
  5. Sebaiknya tiap hadits yang dimuat dilengkapi dengan takhrij hadits oleh para ulama. Sehingga para pembaca bisa tahu derajat kekuatan masing-masig hadits.
  6. Perlu dilengkapi juga dengan syarah (penjelasan) dari tiap hadits, agar para pembaca bukan hanya disuguhi matan dan riwayat hadits, tetapi juga penjelasan dari para ulama. Buku-buku syarah sudah tersedia, misalnya kitab Shahih Bukhari sudah dibuat kitab syarahnya, seperti Fathul Bari.

Khusus untuk nomor 6 ini, maka kekhawatiran anda insya Allah akan terjawab. Sebab dengan adanya syarah (penjelasan) dari para ulama, pasti segala bentuk khilaf dan perbedaan pandangan dari para ulama akan dijelaskan.

Satu lagi yang perlu dipertimbangan, yaitu proyek mendigitalkan kitab rijalul hadits, yang terkoneksi dengan sistem. Sehingga ketika kita melakukan proses takhrij hadits dan menemukan nama seorang perawi, tinggal diklik saja, lalu program menampilkan database perawi tersebut yang dikoneksikan dengan semua kitab rijalul hadits. Sungguh, ini merupakan impian semua ulama hadits di hari ini.

Kita bukan saja mudah menemukan suatu hadits,

Tetapi proyek seperti ini memang pasti membutuhan banyak SDM, sebab pekerjaan di atas bukan perkara mudah. Tidak cukup bermodal jurus copy paste saja, tetapi perlu melibatkan para ulama dan ahli hadits di negeri ini. Kalau anda serius, insya Allah akan kami hubungkan dengan mereka.

Pasti para ulama hadits di negeri ini akan menyambut bahagia.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

Tidak ada komentar: