Selasa, Januari 23, 2007

Terlalu Dekatkah Saya dengan Dosen Pembimbing?

Assalamu'alaikum wr. Wb.

Ustadzah, saya bersyukur sekali bisa konsultasi dengan ustadzah walau hanya lewat e-mail.

Saya seorang mahasiswi perguruan tinggi di suatu kota X. Seperti biasanya, mahasiswi memilki dosen pembimbing akademis yang akan membantu mahasiswanya untuk menyelesaikan masalah terutama dalam belajar. Nah kebetulan saya sering sharing masalah ke bapak dosen pembimbing saya tersebut dan untungnya solusi dari masalah yang diberikan si bapak cukup bisa memberikan pemecahan. Dan akhirnya saya jadi sering konsultasi ke bapak dosen tersebut.

Dilihat dari kedekatan saya dengan bapak itu menurut saya tidak terlalu berlebihan. Nah kebetulan lagi, saya dengan bapak tersebut juga satu organisasi. Yang ingin saya tanyakan di sini. Apakah tindakan saya ini salah dipandang dari konteks keIslaman? Apakah menurut ustadzah hal ini bisa menimbulkan fitnah bagi saya dan si bapak sendiri?

Jazakillah khairankatsira

Ukhti H di kota X

Ukhti H

Jawaban

Assalammu'alaikum wr. wb.

Ukhti H yang sholehah,

Memang enak ya jika kita bisa bertemu dengan orang yang bisa memberi begitu banyak pengetahuan pada kita. Tentu saja kita akan senang berjumpa dengannya karena begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan berbicara dengannya.

Jika pembicaraan yang berlangsung adalah dalam rangka menuntut ilmu ataupun membicarakan hal yang bermanfaat bagi kepentingan umat maka tentu saja tidak ada yang salah dengan itu. Kepada siapapun, baik lelaki atau perempuan, boleh saja kita bertukar pikiran.

Namun memang adab dalam melakukannya memang perlu diperhatikan. Jika anda khawatir akan ada fitnah maka berusahalah untuk tidak berada pada situasi yang menimbulkan fitnah, misalnya janjian untuk tukar pikiran berdua di satu tempat dan semacamnya.

Dalam hal ini tentunya kepekaan hati anda memang harus bermain.Apalagi hati nurani biasanya juga tidak bisa ditipu, ketika kita sudah masuk ke wilayah terlarang maka biasanya nuranipun akan protes dengan perasaan gelisah dan kekhawatiran. Jika demikian maka tandanya sudah mulai ada yang salah dengan motivasi pertemuan dan pembicaraan anda dengannya.

Selain itu memang perlu diperhatikan seringkali terjadi kasus "penyakit hati" akibat dari pertemuan yang terlalu intens antara laki-laki dan perempuan bukan mahrom, apapun bentuk dan niat awal dari pertemuan ataupun pembicaraan tersebut. Oleh karena itu anda adalah penjaga hati anda sendiri dan anda juga penjaga nama baik diri anda sendiri.

Jadi jika anda bertanya, apakah pertemuan yang terlalu sering meskipun untuk pembicaraan yang "baik" dapat menimbulkan fitnah, maka jawabannya ya. Karenanya perhatikan adab pertemuan dan pembicaraan yang anda lakukan bersamanya. Wallahu'alambishshawab.

Wassalammu'alaikum wr. wb.

Rr Anita W.

Tidak ada komentar: